Kekerasan Cikeusik, Ada Kejanggalan !

Oleh Dian Kurnia

Baru-baru ini telah terjadi penyerangan oleh beberapa orang berpita biru terhadap pemukiman jemaat Ahmadiyah di Cikeusik Pandeglang, Banten. Kasus ini merupakan peristiwa kekerasan yang kesekian kalinya yang menimpa jemaat Ahmadiyah. Peristiwa berdarah di Cikeusik, Pandeglang, Banten ini merupakan sebuah peristiwa yang seharusnya tidak terjadi di Negara yang menganut asas hukum sebagai landasan kontrol sosialnya.

Banyak pengamat yang mengamati kekerasan Cikeusik ini sebagai sebuah propaganda politik. Ada beberapa kejanggalan dalam peristiwa yang sempat direkam oleh Arif Rahman yang merupakan salah satu anggota Ahmadiyah. Seperti dilansir dalam harian Republika tertanggal 16 Februari 2011, beberapa kejanggalan dalam peristiwa Cikeusik ini adalah adanya pita biru sebagai identitas dari kelompok yang menyerang, salah satu penyerang memberi hormat ke kamera yang digunakan oleh Arif Rahman dalam mendokumentasikan peristiwa ini, serat kejanggalan-kejanggalan lainnya.

Peristiwa kekerasan yang berlatarbelakang Agama ini, terutama  Islam, muncul bagaikan jamur di musim penghujan. Agenda dari pionir atau penggerak berbagai macam aksi kekerasan ini telah berhasil membuat suasana chaos di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang sedang diliputi oleh berbagai macam konflik sosial-politik. Setelah penyimpangan anggota Dewan dengan korupsinya, praktek suap-menyuap di kalangan petinggi lembaga Negara, dlsb, kekisruhan yang didasarkan pada latar belakang Agama tertentu menjadikan suasana chaos di Negara demokrasi ini semakin kompleks. Tanpa adanya penyelesaian yang nyata dari pihak yang memiliki otoritas untuk menyelesaikan masalah ini. Kekerasan berbau Agama ini sudah saatnya bisa diminimalisir oleh pemerintah pusat jika mereka benar-benar konsen untuk segera menyelesaikan masalah ini. Namun, sayangnya pihak pemerintah terlalu sibuk dengan agenda-agenda yang tak bersolusi.

Wallahu’alam

About diankurniaa

Dian Kurnia. Blogger; Penulis Lepas di koran lokal dan nasional; Mahasiswa Sejarah UIN SGD Bandung.
This entry was posted in Aliran Sesat, Gerakan, Islam. Bookmark the permalink.

Leave a comment