Sedikit Catatan Untuk (Ulama) Indonesia

Dalam salah satu hadits, Rasul Saw bersabda: “Bila Allah Swt berkehendak menghukum suatu kaum, maka diberikan kepada kaum itu pemimpin yang zalim”

Sementara dalam hadits lain Rasul Saw menegaskan: “Rusaknya suatu kaum adalah karena rusak pemimpinnya, dan rusaknya pemimpin disebabkan oleh rusaknya para ulama”

Chaos (kerusakan) kronis yang saat ini terjadi di Indonesia adalah bukan tanpa sebab dan permulaan. Kiranya hadits di atas mampu memberikan sedikit pemahaman kepada kita tentang mengapa berbagai permasalahan yang sifatnya multidimensional senantiasa bertubi-tubi menggerayangi negara kita, Indonesia yang mayoritas berpenduduk sebagai Muslim. Serta bagaimana seharusnya kita sebagai warga negara yang baik mampu bersikap secara proporsional menanggapi fenomena yg sedang terjadi. Ulama adalah kata kunci yang harus kita soroti secara kritis tanpa mengeluarkan hujatan sedikit pun.

Dalam hadits riwayat Al-‘Uqaili melalui sahabat Anas r.a., Nabi Saw bersabda: “Ulama adalah orang yang dipercaya oleh para rasul selama mereka tidak bersatu dengan sultan dan memilih perkara duniawi. Apabila mereka bersatu dengan sultan dan memilih perkara duniawi, maka mereka benar-benar telah berkhianat terhadap para rasul Rasul, karena itu berhati-hatilah kalian terhadap mereka!”[] Wallahu’alam

@Sumedang, Januari 2012

About diankurniaa

Dian Kurnia. Blogger; Penulis Lepas di koran lokal dan nasional; Mahasiswa Sejarah UIN SGD Bandung.
This entry was posted in Islam, Opini, Renungan and tagged , , . Bookmark the permalink.

7 Responses to Sedikit Catatan Untuk (Ulama) Indonesia

  1. azissmrasyid says:

    Asslmlkm. Memang bener Bro , saya renungkan bahwa apa yg terjadi dewasa ini di negeri kita yang tercinta ini ialah teguran dan ujian dari
    Allah SWT. Adapun Alim Ulama kita pun hendaknya mawas diri apakah ini juga akibat sistem pengajaran agama yang harus diperbaiki atau masalah
    moral akibat sistem ekonomi yang liberal yang ngga cocok atau kedua-duanya.. Nah,saya lagi mempertimbangkan bagaimana kalau kaji pendapat Habib Riziek Syihab,menafikan Liberalisme dinegara kita dan mengikuti anjuran Sahabat Nabi Mush’ab bin Umair: Meninggalkan segala kemewahan dunia untuk Kemulyaan Akherat . Kayaknya kita harus berani melakukan perubahan paradigma,kalau tidak ya ..begini terus,..Rusak !! @zmr.

  2. Tiara says:

    *Brsatu dg sultan > politik
    *Mementingkan duniawi > jd artis
    wah Indonesia bgt (>.<)a

  3. rowmanisme says:

    Spertinya memang seperti itu sob, saya setuju banget nih…
    Oh ya, ini kunjungan pertamaku, kunjungan balik ya….:-)

    • Dian Kurnia says:

      Mari kita berdo’a dg lebih benar lagi untuk kebaikan Indonesia ke depannya…:)
      Selamat datang, mas.. Nanti saya ke blog mas 🙂

  4. Gandi R. Fauzi says:

    Merinding bacanya, bro.. Semoga bangsa ini tidak sedang dihukum namun hanya diuji, amiiin…

Leave a comment