Apa Itu Terorisme?

Oleh DIAN KURNIA

terorismeSECARA umum terorisme diartikan sebagai bentuk serangan (faham/ideologi) terkoordinasi yang dilancarkan oleh kelompok tertentu dengan maksud untuk membangkitkan perasaan takut di kalangan masyarakat. Gerakan ini sering menggunakan teknik bom bunuh diri yang dilakukan oleh anggota kelompoknya secara sukarela. Terorisme mempunyai tujuan untuk membuat orang lain merasa ketakutan, sehingga dapat menarik perhatian masyarakat luas. Biasanya perbuatan teror ini digunakan apabila tidak ada jalan lain yang dapat ditempuh untuk melaksanakan kehendaknya. Terorisme digunakan sebagai senjata psikologis untuk menciptakan suasana panik, tidak menentu serta menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap kemampuan pemerintah dalam mengamankan stabilitas negara. Istilah terorisme juga sering disebut dengan gerakan separatis.

Beberapa definisi

Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat memberikan definisi terorisme sebagai berikut, “Bentuk tindak kekerasan apa pun atau tindak paksaan oleh seseorang untuk tujuan apa pun selain apa yang diperbolehkan dalam hukum perang yang meliputi penculikan, pembunuhan, peledakan pesawat, pembajakan pesawat, pelemparan bom ke pasar, toko, dan tempat-tempat hiburan atau yang sejenisnya, tanpa menghiraukan apa motivasi mereka.”

Menurut Oxfords Advanced Learners Dictionary (1995), terorisme adalah “Segala bentuk tindakan kekerasan untuk tujuan politis atau untuk memaksa sebuah pemerintah untuk melakukan sesuatu, khususnya untuk menciptakan ketakutan dalam sebuah komunitas masyarakat.”

Dr. F. Budi Hardiman dalam artikelnya yang berjudul “Terorisme: Paradigma dan Definisi” menyatakan bahwa, “Terorisme merupakan kegiatan yang sudah cukup tua dalam sejarah umat manusia. Fenomena menakut-nakuti, mengancam, memberi kejutan kekerasan atau membunuh dengan maksud menyebarkan rasa takut adalah taktik-taktik yang sudah melekat dalam perjuangan kekuasaan, jauh sebelum hal-hal itu dinamai terror atau terorisme”

Drs. Moeflich Hasbullah, MA., dosen Ilmu Sejarah Universitas Islam Negeri SGD Bandung berpendapat mengenai hal ini. Menurutnya, “Terorisme merupakan ideologi yang sengaja diciptakan dengan tujuan untuk menteror, yaitu menakut-nakuti orang lain, menciptakan keresahan dan ketidaknyamanan orang lain, serta menimbulkan situasi yang kacau tak menentu. Menurut beliau, gerakan terorisme hanyalah sebuah gerakan perlawanan saja atas realita yang penuh dengan tantangan, terutama dari kalangan diluar ideologi mereka.”

Noam Chomsky, ahli linguistik terkemuka dari Massachussetts Institute of Technology (MIT) AS, telah menyebutkan kebijakan AS dan sekutunya, negara-negara Barat, terhadap dunia Islam dengan isu terorisme. Invasi militer AS di Timur Tengah misalnya, bisa kita definisikan sebagai aksi terorisme AS dan sekutu terhadap masyarakat muslim Timur Tengah, karena mereka menciptakan ketakutan di kalangan masyarakatnya dengan melancarkan serangan rudal udara, dan juga penembakan terhadap warga sipil. Dalam tulisannya yang dimuat The Jakarta Post (3/8/1993) dengan terjemahan judul ‘AS Memanfaatkan Terrorisme Sebagai Instrumen Kebijakan’, Noam Chomsky menyatakan bahwa, “AS memanfaatkan istilah terorisme sebagai instrumen kebijakan standarnya untuk memukul lawan-lawannya dari kalangan Islam”

Selanjutnya, dengan mengutip dari Juliet Lodge dalam The Threat of Terrorism (Westview Press, Colorado, 1988), “teror” itu sendiri sesungguhnya merupakan pengalaman subjektif, karena setiap individu memiliki ambang ketakutannya masing-masing. Ada orang yang bertahan meski lama dianiaya. Ada orang yang cepat panic meski hanya karena ketidaktahuan. Di dalam dimensi subjektif inilah terdapat peluang untuk kesewenangan atigmatisasi atas pelaku terorisme (teroris). George W Bush dalam jumpa persnya pasca tragedy WTC, menegaskan hal ini: “The crusade, this war on terrorism is going to take a long time” [BBC, 16/09/01] (Perang salib ini, perang melawan terorisme ini akan memakan waktu yang lama).

Istilah terorisme memang sangat sulit didefinisikan secara khusus. Menurut Prof. M. Cherif Bassiouni, ahli Hukum Pidana Internasional, bahwa tidak mudah untuk mengadakan suatu pengertian yang identik yang dapat diterima secara universal sehingga sulit mengadakan pengawasan atas makna Terorisme tersebut. Sedangkan menurut Prof. Brian Jenkins, Phd., Terorisme merupakan pandangan yang subjektif, hal mana didasarkan atas siapa yang memberi batasan pada saat dan kondisi tertentu.

Definisis terorisme telah menjadi istilah yang multitafsir, setiap kelompok atau individu memiliki arti tersendiri mengenai definisi terorisme ini sesuai dengan faktor psikologisnya masing-masing.

Terlepas dari persoalan di atas, kita telah sepakati bersama bahwa aksi terorisme merupakan segala bentuk tindak-tanduk sekelompok orang atau individu yang ingin menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan kegelisahan di kalangan masyarakat luas di luar kelompoknya sebagai sebuah bentuk strategi politik dalam merealisasikan kehendak kelompoknya itu. Dan kita dengan tegas menolak segala bentuk tindakan terorisme di mana pun berada, dan dengan justifikasi apa pun. Tidak ada satu pun pihak yang membenarkan tindakan teror terhadap masyarakat luas.[]

 

 

 

About diankurniaa

Dian Kurnia. Blogger; Penulis Lepas di koran lokal dan nasional; Mahasiswa Sejarah UIN SGD Bandung.
This entry was posted in Informasi, Umum and tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

3 Responses to Apa Itu Terorisme?

  1. rendy says:

    Ada sesuatu yang lucu, ketika kaum Muslimin yg berusaha menjalankan syariat Islam sering dianggap garis keras. Jika mereka melakukan kekerasan denagn alasan tertentu, dianggap teroris. Sementara Israel yang jelas2 melakukan pembunuhan besar-besaran d Palestina di anggap mempertahankan diri. Luar biasa….

  2. Dian Kurnia says:

    Koruptor itu teroris yang nyata dan kebal hukum. Disebut juga penjahat yang tak teridentifikasi…

  3. arip says:

    Emang sih bener emang rancu, tergantung kerangka berpikir masing2, mungkin juga dari doktrin atau paham lain. Sulit untuk mencap siapa yg sebenernya bener2 teroris.

    Klo koruptor sangat pantas dikatakan teroris. 😀

Leave a comment